#1. PETE/PET |
PETE
atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik
tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol
jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol
kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya. Untuk pertekstilan, PET
digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih dikenal dengan polyester
PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PAKAI. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang. |
#2. HDPE |
HDPE
(high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen pelumas dan lain-lain. Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula. |
#3 PVC |
PVC
(polyvinyl chloride), yaitu jenis
plastik yang
paling sulit didaur ulang. Jenis
plastik PVC
ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan,
selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan
botol sampo
PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu -15oC |
#4. LDPE |
LDPE
(low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat
dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan
botol-botol yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek
dan plastik tipis lainnya. Walaupun baik untuk tempat makanan, barang
berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60oC
sangat resisten terhadap senyawa kimia.
|
#5. PP |
Jenis
PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk
tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup
plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. |
#6 PS |
PS
(polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain. Polystyrene
dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu bahan ini sulit
didaur ulang. Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat
makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
|
#7. OTHER |
Untuk
jenis
plastik 7
Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman . Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. |
Mari kita bicara tentang orang-orang patah hati. Atau kasihnya tak
sampai. Atau cintanya tertolak. Seperti sayap-sayap Gibran yang patah.
Atau kisah kasih Zainuddin dan Hayati yang kandas ketika kapal
Vanderwicjk tenggelam. Atau cinta Qais dan Laila yang membuat mereka
'majnun' lalu mati. Atau, jangan-jangan ini juga cerita tentang cintamu
sendiri, yang kandas dihempas takdir, atau layu tak berbalas.
Itu cerita cinta yang digali dari mata air air mata. Dunia tidak merah jambu disana. Hanya ada Qais yang telah majnun dan meratap di tengah gurun kenestapaan sembari memanggil burung-burung:
O burung, adakah yang mau meminjamkan sayap
Aku ingin terbang menjemput sang kekasih hati
Mari kita ikut berbelasungkawa untuk mereka. Mereka orang-orang baik yang perlu dikasihani. Atau jika mereka adalah kamu sendiri, maka terimalah ucapan belasungkawaku, dan belajarlah mengasihani dirimu sendiri.
Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tak pernah patah. Kasih selalu sampai di sana. "Apabila ada cinta di hati yang satu, pastilah ada cinta dihati yang lain," kata Rumi, "sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain." Mungkin Rumi bercerita tentang apa yang seharusnya. Sementara kita menyaksikan fakta lain.
kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki: selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat: kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar dan agung: mencintai.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yan sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki cinta, memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pencinta sejati selamanya hanya bertanya: "Apakah yang akan kuberikan?" Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi kita hanya patah atau hancur karena lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita!
~ Anis Matta ~
Itu cerita cinta yang digali dari mata air air mata. Dunia tidak merah jambu disana. Hanya ada Qais yang telah majnun dan meratap di tengah gurun kenestapaan sembari memanggil burung-burung:
O burung, adakah yang mau meminjamkan sayap
Aku ingin terbang menjemput sang kekasih hati
Mari kita ikut berbelasungkawa untuk mereka. Mereka orang-orang baik yang perlu dikasihani. Atau jika mereka adalah kamu sendiri, maka terimalah ucapan belasungkawaku, dan belajarlah mengasihani dirimu sendiri.
Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tak pernah patah. Kasih selalu sampai di sana. "Apabila ada cinta di hati yang satu, pastilah ada cinta dihati yang lain," kata Rumi, "sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain." Mungkin Rumi bercerita tentang apa yang seharusnya. Sementara kita menyaksikan fakta lain.
kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki: selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat: kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar dan agung: mencintai.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yan sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki cinta, memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pencinta sejati selamanya hanya bertanya: "Apakah yang akan kuberikan?" Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi kita hanya patah atau hancur karena lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita!
~ Anis Matta ~
Iman itu laut, cinta lah ombaknya
Iman itu api, cinta lah panasnya
Iman itu angin, cinta lah badainya
Iman itu salju, cinta lah dinginnya
Iman itu sungai, cinta lah arusnya
Atas nama cinta ia memenangkan Allah atas dirinya sendiri,
memenangkan iman atas syahwatnya sendiri.
Atas nama cinta pula Allah mempertemukan mereka.
Cinta selalu bekerja dengan cara itu ^^
# Anis Matta #
Iman itu api, cinta lah panasnya
Iman itu angin, cinta lah badainya
Iman itu salju, cinta lah dinginnya
Iman itu sungai, cinta lah arusnya
Atas nama cinta ia memenangkan Allah atas dirinya sendiri,
memenangkan iman atas syahwatnya sendiri.
Atas nama cinta pula Allah mempertemukan mereka.
Cinta selalu bekerja dengan cara itu ^^
# Anis Matta #
"Kalau aku adalah Muhammad," kata Iqbal, "aku takkan turun kembali ke bumi setelah sampai di Sidratul Muntaha."
Tapi Sidratul Muntaha bukan penghentian. Maka Sang Nabi turun ke bumi juga akhirnya. Menembus kegelapan hati kemanusiaan dan menyalakannya kembali dengan api cinta.
Cintalah yang menggerakkan langkah kakinya turun ke bumi. Cinta juga yang mengilhami batinnya dengan kearifan saat ia ber
Tapi Sidratul Muntaha bukan penghentian. Maka Sang Nabi turun ke bumi juga akhirnya. Menembus kegelapan hati kemanusiaan dan menyalakannya kembali dengan api cinta.
Cintalah yang menggerakkan langkah kakinya turun ke bumi. Cinta juga yang mengilhami batinnya dengan kearifan saat ia ber
doa
setelah anak-anak Thaif melemparinya dengan batu sampai kakinya
berdarah: "Ya Allah, beri petunjuk pada umatku, sesungguhnya mereka
tidak mengetahui."
Seperti juga cinta menghaluskan jiwanya sebelas tahun kemudian, saat ia membebaskan penduduk Makkah yang ia taklukkan setelah pertarungan berdarah-darah selama dua puluh tahun: "Pergilah kalian semua, kalian sudah kumaafkan," katanya ksatria.
#Anis Matta -- Pesona Sang Nabi#
Seperti juga cinta menghaluskan jiwanya sebelas tahun kemudian, saat ia membebaskan penduduk Makkah yang ia taklukkan setelah pertarungan berdarah-darah selama dua puluh tahun: "Pergilah kalian semua, kalian sudah kumaafkan," katanya ksatria.
#Anis Matta -- Pesona Sang Nabi#
1. diturunkan ketika sahabat2 Nabi akan hijrah dari Mekkah menuju negeri Kristen di Habash.
2. adalah surat yang menjadi tempat bertemunya kata Adam dan Isa, masing dalam bentuk kata yang ke-19 di dalam Al-Quran.
3. Adam a.s. dan Isa a.s. sama-sama diciptakan tanpa proses reproduksi normal. (Ali Imran-59)
4. kata Adam dan Isa sama-sama 25 kali disebut di dalam Al-Quran, surat Maryam memiliki 25 nomor ayat bilangan prima,
kata Maryam pada ayat ke-34 merupakan kata Maryam yang ke-25 yang disebutkan dalam Al-Quran,
kata Maryam disebut 34 kali dalam Al-Quran.
5. kata Allah disebut pertama kali dalam surat ini pada ayat-30 (bilangan komposit ke-19), kata Allah disebutkan 8 kali
dalam surat ini, kata Allah disebut 2.698 (19x142) dalam Al-Quran.
6. dalam Matematika angka 8 dan angka 19 saling terhubung yakni sebagai bilangan komposit dan bilangan prima kembar.
bilangan komposit ke-152 adalah 198 dimana 152 = 19x8, tak kalah unik dengan jumlah ayat Al-Quran 114 dimana
bilangan prima ke 114 adalah 619, kita tahu bahwa 114 = 6x19.
Arifin Muftie-Matematika Alam Semesta
semoga bermanfaat, salam DAHSYAT Matematika ^^
2. adalah surat yang menjadi tempat bertemunya kata Adam dan Isa, masing dalam bentuk kata yang ke-19 di dalam Al-Quran.
3. Adam a.s. dan Isa a.s. sama-sama diciptakan tanpa proses reproduksi normal. (Ali Imran-59)
4. kata Adam dan Isa sama-sama 25 kali disebut di dalam Al-Quran, surat Maryam memiliki 25 nomor ayat bilangan prima,
kata Maryam pada ayat ke-34 merupakan kata Maryam yang ke-25 yang disebutkan dalam Al-Quran,
kata Maryam disebut 34 kali dalam Al-Quran.
5. kata Allah disebut pertama kali dalam surat ini pada ayat-30 (bilangan komposit ke-19), kata Allah disebutkan 8 kali
dalam surat ini, kata Allah disebut 2.698 (19x142) dalam Al-Quran.
6. dalam Matematika angka 8 dan angka 19 saling terhubung yakni sebagai bilangan komposit dan bilangan prima kembar.
bilangan komposit ke-152 adalah 198 dimana 152 = 19x8, tak kalah unik dengan jumlah ayat Al-Quran 114 dimana
bilangan prima ke 114 adalah 619, kita tahu bahwa 114 = 6x19.
Arifin Muftie-Matematika Alam Semesta
semoga bermanfaat, salam DAHSYAT Matematika ^^
1. Angka 5 (kewajiban shalat dalam satu
hari) dan 17 (jumlah rakaat) adalah bilangan prima. Angka 17 adalah
bilangan prima kembar, pasangan bilangan 19.
2. Digit tiap rakaat sembahyang merupakan cerminan kodetifikasi angka 19, dengan jumlah tetap 17, dimulai dari awal yaitu subuh.
24434 = 19 x 7286, di mana: 2 + 4 + 4 + 3 + 4 = 1 + 2 + 8 + 6 = 17
2. Digit tiap rakaat sembahyang merupakan cerminan kodetifikasi angka 19, dengan jumlah tetap 17, dimulai dari awal yaitu subuh.
24434 = 19 x 7286, di mana: 2 + 4 + 4 + 3 + 4 = 1 + 2 + 8 + 6 = 17
3. Kata shalat yang ke-19 dari 99 kali penyebutan, diletakkan dalam urutan surat dan ayat yang ke-17.
4. Kodetifikasi juga ditunjukkan dengan bentuk 17 ayat pertemuan kata Allah dengan kata shalat dalam al-Qur'an. Dalam 17 ayat tersebut terdapat 19 kata shalat.
5. Kata shalat ke-19 dari urutan belakang; di surat 2 ayat 83 berhubungan dengan struktur kalimat basmallah, dan struktur surat-surat fawatih. Ayat tersebut "kebetulan" terdiri dari 29 kata. Enkripsi terlihat bila nomor surat, ayat, dan banyaknya kata dalam ayat dijumlahkan:
2 + 83 + 29 = 114 atau (19 x 6)
Muhammad saw kembali dari perjalanan malam, Isra' Mi'raj, dengan petunjuk Ilahi yang tegas tentang kewajiban shalat:17 rakaat sehari. Kewajiban ini diketahui oleh kaum Muslim dari generasi ke generasi. Barangkali yang tidak diketahui adalah bahwa bilangan 17 ini "dikodekan" dalam nomor Surat al-Isra', yaitu nomor 17.
Arifin Muftie -- Matematika Alam Semesta
semoga bermanfaat ^^
4. Kodetifikasi juga ditunjukkan dengan bentuk 17 ayat pertemuan kata Allah dengan kata shalat dalam al-Qur'an. Dalam 17 ayat tersebut terdapat 19 kata shalat.
5. Kata shalat ke-19 dari urutan belakang; di surat 2 ayat 83 berhubungan dengan struktur kalimat basmallah, dan struktur surat-surat fawatih. Ayat tersebut "kebetulan" terdiri dari 29 kata. Enkripsi terlihat bila nomor surat, ayat, dan banyaknya kata dalam ayat dijumlahkan:
2 + 83 + 29 = 114 atau (19 x 6)
Muhammad saw kembali dari perjalanan malam, Isra' Mi'raj, dengan petunjuk Ilahi yang tegas tentang kewajiban shalat:17 rakaat sehari. Kewajiban ini diketahui oleh kaum Muslim dari generasi ke generasi. Barangkali yang tidak diketahui adalah bahwa bilangan 17 ini "dikodekan" dalam nomor Surat al-Isra', yaitu nomor 17.
Arifin Muftie -- Matematika Alam Semesta
semoga bermanfaat ^^
-salam dahsyat Matematika-
“ … dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Q.S. al-Jinn:28)
Hanya 30 bilangan saja yang disebut alQur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9,10,11,12,19,20,30,40,50,60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1.000, 2.000,
3.000, 5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka tersebut 162.146
atau (19 x 8.534)
Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu
diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan Surat
al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah
digit nomor surat dan nomor ayatnya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 +
6 + 1 + 5 = 30. Luar biasa, bukan?
Lalu mengapa angka 19 yang menonjol? Menurut mufasir modern, angka 19
berhubungan dengan kata Wahid dalam al-Qur'an atau berhubungan
dengan simbol ke-Esa-an Tuhan, di mana jumlah nilai gramatikalnya W = 6, A = 1,
H' = 8, D = 4, total 19. Dari segi bahasa, kata wahida, berasal dari
kata wahada yang berarti "tak terbilang" atau "awal dari
bilangan". Kata Wahid dalam al-Qur'an disebut 20 kali, tetapi yang berhubungan
dengan "Ke-Esa-an Tuhan" hanya 19 kali. Sisanya 1 kali, menyatakan
bilangan yang berarti satu. Dengan demikian, beberapa mufasir ahli matematika,
seperti Dr. Tariq, berpendapat bahwa angka 19 ini bisa diartikan simbol atau cap keesaan
Tuhan. Dari sisi struktur
bilangan, pola 19 + 1 mengingatkan kita akan struktur asam amino pada DNA
manusia: 19 simetris berpasangan dan 1 asimetris tidak berpasangan.
Kupikir benar kata Galilea (1564-1642 M), “ Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta.” ^^
Salam dahsyat Matematika!
Jalan Ini…
Al-Islamu ya’lu wa la yu’la ‘alaih,
Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya.
Sungguh, terlalu indah kata teruntai,
betapa bijak dan indah rangkaian kata terucap,
hingga aku mengira terdapat ruh dalam setiap kata,
sejatinya hanya rangkaian kata biasa,
lalu, apa yang membuat ia begitu hidup?
Lama, sunyi, tiada jawab.
Aku terus melangkah, jauh dan semakin jauh,
Kubiarkan segala tanya terikat, masih tanpa jawab,
Aku makin tak tentu arah,
Tiada lagi orientasi, yang tersisa hanyalah sirnanya asa.
Adakah jalan yang kutempuh benar?
Sungguhkah terdapat kemuliaan di setiap jejaknya?
Kekecewaan, keputusasaan, dan kesedihan tiada lelah menaungi hati yang gelisah,
Kegelisahan yang meremukkan jiwa ketika diri ini tiba di persimpangan jalan,
Aku pun sadar, inilah waktu yang tepat untuk memutuskan,
Kelanjutan arah dari perjalanan ini,
Aku pun mengerti, harus ada yang terkorbankan,
Satu untuk yang lain.
Kaki ini mulai melangkah kembali,
Belaian anginnya masih sama seperti yang kemarin, hanya saja sekarang terasa lebih lembut,
Kerikilnya masih sama seperti yang kemarin, hanya saja sekarang terasa lunak ketika telapak kaki menyentuhnya,
Jalan ini pun masih mendaki seperti yang kemarin, hanya saja sekarang terasa lebih landai,
Senyatanya ini memanglah jalan yang kulalui kemarin,
Sejatinya aku tak mengubah arah sederajatpun,
Sesungguhnya akupun tahu, aku tak dapat mundur ataupun berganti arah lagi.
Benar, aku sedih atas sesuatu yang mesti terkorban,
Tak salah, akupun meneteskan air mata melepasnya,
Namun, bukankah Islam terlalu tinggi untuk dibandingkan dengan sesuatu yang rendah?
Dan ini benar.
Bukankah kemuliaan Islam takkan nyata tanpa pengorbanan dari mujahidnya?
Dan ini benar.
Maka, suatu keniscayaan bahwa jalan yang kutempuh adalah benar.
Dan kuyakin, inipun benar.
thanks for reading
TEMPO Interaktif, California - Google kembali meluncurkan inovasi terbaru untuk mesin pencarinya yang mungkin akan disambut hangat oleh para penggemar matematika. Dengan fitur baru dalam kalculator ini, sekarang pengguna dapat membuat grafik matematika hanya dengan memasukkan fungsi matematika dalam kolom pencarian.
Dikutip dari Techradar, Selasa, 6 Desember 2011, Engineer Google, Adi Avidor menjelaskan dalam blog resmi Google, bahwa pengguna dapat memperbesar dan menggeser grafik ini agar dapat mendalaminya dengan lebih teliti.
"Pengguna juga dapat menggembar beberapa fungsi sekaligus dengan cara memisahkannya dengan koma," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fitur ini mampu menyelesaikan grafik untuk trigonometri, eksponensial, hingga logaritma. Fitur ini disebutkan dapat beroperasi di berbagai browser yang ada saat ini.
Avidor berharap fitur ini dapat memberikan pengalaman yang berkesan bagi para penggemar matematika, seperti saat ia pertama kali melihat kalkulator yang memiliki fitur pembuat grafik.
"Saat itu aku terkejut melihat betapa gampangnya alat itu menyelesaikan fungsi yang rumit, sementara kami harus bersusah payah menggambar grafik dengan tangan," ujarnya.
Terakhir, dalam tulisan berjudul 'Berikan Cinta untuk Penggemar Matematika' ini, Avidor juga menunjukkan satu grafik menarik berbentuk hati, hanya dengan memasukkan fungsi
"(sqrt(cos(x))*cos(200*x)+sqrt(abs(x))-0.7)*(4-x*x)^0.01, sqrt(9-x^2), -sqrt(9-x^2)"
dalam kolom pencarian.
TECHRADAR |RATNANING ASIH
Dikutip dari Techradar, Selasa, 6 Desember 2011, Engineer Google, Adi Avidor menjelaskan dalam blog resmi Google, bahwa pengguna dapat memperbesar dan menggeser grafik ini agar dapat mendalaminya dengan lebih teliti.
"Pengguna juga dapat menggembar beberapa fungsi sekaligus dengan cara memisahkannya dengan koma," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fitur ini mampu menyelesaikan grafik untuk trigonometri, eksponensial, hingga logaritma. Fitur ini disebutkan dapat beroperasi di berbagai browser yang ada saat ini.
Avidor berharap fitur ini dapat memberikan pengalaman yang berkesan bagi para penggemar matematika, seperti saat ia pertama kali melihat kalkulator yang memiliki fitur pembuat grafik.
"Saat itu aku terkejut melihat betapa gampangnya alat itu menyelesaikan fungsi yang rumit, sementara kami harus bersusah payah menggambar grafik dengan tangan," ujarnya.
Terakhir, dalam tulisan berjudul 'Berikan Cinta untuk Penggemar Matematika' ini, Avidor juga menunjukkan satu grafik menarik berbentuk hati, hanya dengan memasukkan fungsi
"(sqrt(cos(x))*cos(200*x)+sqrt(abs(x))-0.7)*(4-x*x)^0.01, sqrt(9-x^2), -sqrt(9-x^2)"
dalam kolom pencarian.
TECHRADAR |RATNANING ASIH
pagi terlalu menyejukkan bagi gadis kecil dirundung malang,
BERISIK!
mengapa suara-suara ribut itu selalu menganggu baginya,
mengusik mimpi indah dalam tidur khas anak kecil.
sesekali terjaga, menangis...
tidur kembali,
kadang tersenyum tipis, merasakan kesejukan dalam dada,
tertawa sekedar, dan kembali murung dalam nyata.
ia tak pernah bisa memahami,
mengapa hidup mesti seruwet ini?
kadang senyum, tawa, cemberut, menangis....
tapi mengapa ia lebih sering menangis daripada yang lainnya?
selalu.
Langganan:
Postingan (Atom)